ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK METANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.)
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun kelor (Moringa oleifera Lamk.). Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun kelor. Daun kelor dimaserasi dengan metanol dan diperoleh rendemen ekstrak metanol 16,7%. Ekstrak metanol dipisahkan dengan kromatografi kolom menghasilkan 272 fraksi. Fraksi dimurnikan dan dianalisis dengan kromatografi lapis tipis menggunakan eluen n-heksan:etil asetat (7:3) dan diperoleh bercak noda dengan Rf (0,61) dan (0,47). Hasil uji fitokimia isolat positif terhadap uji flavonoid. Hasil identifikasi mengunakan spektrofotometri UV-Vis dan spektrofotometri inframerah merupakan senyawa flavonoid. Identifikasi menggunakan spektrofotometri UV-Vis menghasilkan I pita yang menyerap pada panjang gelombang 250 nm. Serapan pada panjang gelombang 250 nm di duga karena adanya transisi elektron yang tidak berikatan ke orbital σ anti-ikatan (n→σ*) oleh suatu ausokrom yang tidak terkonjugasi yang diduga merupakan gugus fungsional hidroksil (OH). Identifikasi menggunakan spektrofotometri inframerah (IR) menunjukkan adanya gugus fungsi OH terikat, C=O, C=C aromatik, C-H alifatik, C−O alkohol dan =C-H aromatik.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Achmad, Sjamsul Arifin. 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Penerbit Karunika. Jakarta
Creswell, Clifford J., Olaf A. Runquist, dan Malcolm M. Campbell. 2005. Analisis Spektrum Senyawa Organik. ITB. Bandung
Fessenden, Ralph J., dan Joan S. Fessenden.1986. Organic Chemistry. 3rd. Wadsworth, Inc. California. Terjemahan Aloysius Hadyana Pudjaatmaka. 1998. Kimia Organik. Edisi 3. Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Immy Suci Rohyani, Evi Aryanti, Suripto.(2015). Kandungan fitokimia beberapa jenis tumbuhan lokal yang sering dimanfaatkan sebagai bahan baku obat di Pulau Lombok. (jurnal Volume 1, Nomor 2, April 2015, ISSN: 2407-8050. Halaman: 388-391).
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. Penerjemah: Padmawinata, K. Terbitan kedua. Institut Teknologi Bandung. Bandung.
Khopkar, S.M. 2014. Konsep Dasar Kimia Analitik. Penerjemah: Saptorahardjo, A. UI press . Jakarta
Lutfiana. 2013. Uji Aktivitas Antiimflamasi Eksrtak Daun Kelor (Moringa oleifera Lamk.) Dengan Metode Stabilisasi Membrane Sel Darah Merah Dengan Metode In Vitro. (Skripsi). Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.
Sangi, M.; Runtuwene, M.R.J.; Simbala, H.E.I. dan Makang, V.M.A.2008. Analisis Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara.Chemistry Progress. 1,47-53.
Sastrohamdjojo, H. 1996. Sintesis Bahan Alam. UGM.Yogyakarta
Silverstein, Bassler dan Morril. 1984. Penyidikan Spektrofotometrik Senyawa Organik Edisi ke-4. Jakarta; Erlangga.
Sukadana, I M. 2010. Aktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid dari Kulit Akar Awar-Awar. 4 (1) : 63-67
Wiwit Denny Fitriana, Sri Fatmawati, dan Taslim Ersam. 2015. Uji aktivitas antioksidan terhadap DDPH dan ABTS dari fraksi-fraksi daun kelor (Moringa oleifera). (jurnal Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2015 (SNIPS 2015) 8 dan 9 Juni 2015. Bandung.
Article metrics
Abstract views : 6588 | views : 9740Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Akademika : Jurnal Ilmiah Media Publikasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
View My Stats © All rights reserved 2018, Akademika