HUBUNGAN BBLR DAN POLA ASUH GIZI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI DESA TABUMELA KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO
Abstract
ABSTRACK
The problem of nutrition, especially stunting in children, is one of the nutritional deficiencies that has become a major concern in the world, especially in developing countries, which impacts the slow growth of children, low endurance, lack of intelligence, and low productivity. The purpose of this study was to determine the correlation of LBW and Nutrition Parenting with the Stunting Incidence in Tabumela Village. This research is an analytic survey research and uses cross sectional research design. The sampling technique in this study is total sampling with a total sample of 30 toddlers. The results obtained by the chi square test results obtained by Pvalue for LBW factor that is 0.009 and for nutritional parenting factor which is 0.000, which means less than α = 0.05. This research is expected to be useful as a source to prevent stunting. The better the mother's parenting be and the lower the incidence of LBW in infants, will result in the lower the incidence of stunting.
ABSTRAK
Permasalahan gizi, khususnya stunting pada anak merupakan salah satu keadaan kekurangan gizi yang menjadi perhatian utama di dunia terutama di negara-negara berkembang, memberikan dampak lambatnya pertumbuhan anak, daya tahan tubuh yang rendah, kurangnya kecerdasan, dan produktivitas yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan BBLR Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Stunting Di Desa Tabumela. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dan menggunakan desain penelitian cross sectional. Tekhnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 balita.. Hasil penelitian didapatkan hasil uji chi square test diperoleh Pvalue untuk faktor BBLR yaitu 0,009 dan untuk faktor pola asuh gizi yaitu 0,000 yang berarti lebih kecil dari α = 0,05. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber untuk mencegah stunting, semakin baik pola asuh ibu dan semakin menurun angka kejadian BBLR pada bayi, maka semakin menurun pula angka kejadian stunting.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2017) Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI
Kurniasih D, Purnomo, Della S, (2010). Sehat & bugar berkat gizi seimbang. Jakarta: Kompas Gramedia
Onetusfifsi.P, (2016). Pengaruh Bblr Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12 – 60 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh Pada Tahun 2015. : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. Skripsi
Panjaitan.R. (2011).Pola Asuh Ibu Dan Status Gizi Anak Balita. Medan. Universitas Summatra Utara.Skripsi
Proverawati A, Isnawati C. BBLR (Berat badan lahir rendah). Yogyakarta: Nuha medika; (2010)
Putri, C. (2015). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Bblr Di Kabupaten Kudus. Jurnal Kesehatan Masyarakat Volume 5 Nomor 1: Universitas Diponegoro Semarang .
Rendraduhita, S. A. (2017). Gambaran Balita Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Wonosari Ii Gunungkidul Yogyakarta. Skripsi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani.
Siyoto, H. H. (2014). Pemanfaatan Gizi Diet Dan Obesitas. Yogjakarta: Nuha Medika.
Sj, S. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kelurahan Langensari Kabupaten Semarang. Skripsi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngadi Waluyo.
Sudargo.T, 2014. Pola Makan dan Obesitas. Gadjah Mada Univesity Press
World Health Organization (WHO).Maternal Mortality in 2005. Geneva: Departement of Reproductive Health and Research WHO
World Health Organization.2013 . Malnutrition: The Global Picture. WHO Geneva
Article metrics
Abstract views : 526 | views : 127Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Madu : Jurnal Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Publisher : Program Studi D-IV Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo