Hubungan Pekerjaan dan Lingkungan Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Bayi 0-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Biru

Zulaika F Asikin

Abstract


Exculusif breastfeeding is giving breast milk in infant at 6 months without additional liquid or other food. Breastfeeding can be given until the infant is 2 years old. This research was conducted at Telaga Biru Health centre in 4 may until October 18 2018, with the objective to find out the correlation of mother’s occupation and environment with giving exclusive breastfeeding on infants in 0 until 6 moths. This research was used analytic descriptive method with cross sectional study approach. Based on chi square analysis, showed that there is the correlation of mothers job with P value 0,022 and environment with P value 0.002 (P value < a 0,05) with exclusive breastfeeding on 0-6 months. Conclusion: for the job factor, most of mother who work are not giving exclusive breastfeeding because there are another factors like mothers knowledge and experience are breastfeeding is can obtained through husband or family support.

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat di berikan sampai bayi berusia 2 tahun. Penelitian telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Biru pada Tanggal 4 Mei-18 Oktober 2018, dengan tujuan mengetahui hubungan pekerjaan ibu dan lingkungan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan Di Wilayah Puskesmas Telaga Biru. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif Analitik dengan pendekatan cross sectional study. Berdasarkan hasil analisis data chi square, menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan pekerjaan ibu dengan nilai Pvalue 0,022 dan lingkungan dengan nilai Pvalue 0,002 (Pvalue < α 0,05) dengan pemberian asi eksklusif pada bayi 0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Telaga Biru. Kesimpulan : untuk factor pekerjaan, kebanyakan ibu yang bekerja tidak memberikan ASI esklusif pada bayinya. Hal ini dikarenakan terdapat factor lain seperti pengetahuan ibu dan pengalaman yang didapatkan diluar rumah dan untuk factor lingkungan yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif adalah bias didapatkan melalui dukungan dari suami maupun keluarga terdekat.


Keywords


Pekerjaan; Lingkungan; ASI Eksklusif; Bayi 0-6 Bulan

Full Text:

PDF

References


Dinkes Provinsi Gorontalo. (2017). Profil Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. Gorontalo : Dinkes Provinsi Gorontalo

Dinkes Kabupaten Gorontalo. (2017). Profil Dinas Kesehatan KabupatnGorontalo.Gorontalo : Dinkes Kabupaten Gorontalo

Kemenkes RI (2010).Profil Kesehatan Indonesia Ditjen Bina Gizi Dan KIA, Editor. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesi

Kurniawan, B,(2013). Determinan Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 27, No. 4, hal.237

Prayogo, (2014). Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : Diva Press

Salfina, Imelda, (2013). Hubungan Pengetahuan dan perilaku Ibu dalam pemberian ASI Ekslusif di Kecamatan Tebet. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesi

Soetijiningsih. (2012), ASI Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan,Jakarta, EGC

Septyasrini. (2016). : Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Status Pekerjaan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Banyudono 1 Boyolali Tahun 2016, Universitas Muhamadiyah Surakarta

Sutanto, (2012). Faktor Eksternal (terapan informasi ASI dari bidan dan konselor menyusui, persepsi, pengalaman keluarga, dan terpaan iklan susu formula) dan faktor interna mempengaruhi perilaku ibu-ibu dalam pemberian ASI. Universitas Klaten.

Soraya Qatrunnada, (2015). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI Eksklusif Pada Ibu Tidak Bekerja Dan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan. Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.

Sunarsi. Dkk. (2011).Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.Jakarta : Salemba Medika

Tri Hartatik, (2009). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Kelurahan Gunungpati Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Skripsi : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang.

WHO. (2012), World Health Organization, Editor. Jakarta


DOI: http://dx.doi.org/10.31314/mjk.9.1.30-41.2020

Article metrics

Abstract views : 55 | views : 97

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Madu : Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Publisher : Program Studi D-IV Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo