Perbandingan Status Gizi Bayi Umur 0-6 Bulan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Dan Susu Formula

Ade Sriwahyuningsih

Abstract


Exclusive breastfeeding is a term to mention babies who are only given breast milk without other additional food and drinks for babies aged 0 to 6 months. The study aimed to compare the nutritional status of infants aged 0-6 months between exclusive breastfeeding and formula milk in the Monta Health Centre working area in 2023. This research method is a cross-section approach. The population in this study were 335 infants in the Monta Health Centre Working Area. The sample in this study was several babies who were exclusively breastfed, as many as 20, and babies who were given formula milk, as many as 20. The sampling technique used was purposive sampling, and the research instrument looked at KMS. The results of the Mann-Whitney Tests Test obtained a value of p = 0.436; it can be concluded that Ho is accepted, meaning that there is no difference in the nutritional status of infants aged 0-6 months between exclusive breastfeeding and formula milk in the Monta Health Centre working area in 2023, for respondents to be able to give exclusive breastfeeding to their babies who are less than six months old and avoid formula milk as long as breast milk is still sufficient for the baby's needs.


Keywords


Status gizi, ASI esklusif, susu formula

Full Text:

PDF

References


Agustini kristiani. (2017). Perbedan status gizi bayi umur 0-6 bulan antara nayi yang mendapatka asi dengan yang mendapatkan asidan susu formula di kelurahan dukuh sidomuki kota madya salatiga.

Asfian. (2016). Perbedaan tumbuh kembang antara bayi usia 6 bulan yang di beri asi eksklusif dan susu formula, poltekes kemenkes pontianak, 73., 76.

Dewi endarwati. (2018). Hubungan pemberian asi eksklusif dengan berat badan bayi di posyandu desa mulur sukoharjo. Ijms (indonesia journal on medical scence vol 5 no 1, 56.

Eviyanti. (2017). Hubungan pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah kerj puskesmas jati raya sulawesi tenggara. Kemenkes RI poltekes kendri.

Hukmatul khoiriyah. ( 2018). Status gizi pada bayi 0-6 bulan yang di berikan susu formula di wilayah kerja puskesmas ganjar angung, jurnal kesehatan akademi kebidanan wira buana vol, 5 no 3 April,82

Leni helmina. (2018), Perbedaan statius gizi bayi umur 0-12 Bulan Antara Bayi yang Mendapatkan Asi eksklusif dengan bayi yang mendapatkan MP-ASI dini di wilayah kerja Puskesmas Ranometo kabupaten ponawe selatan. POLTEKES Kendiri,100.

Mariah Diah Kumiasari. (2019). Pemberian asi eksklusif. Susu fomula dan kombinasi keduanya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak usia 6-12 bulan di puskesmas cebongan salatiga. Jurnal ilmu keperawatan dan kebidanan Vol. 11 No 1 Januari,98

Ni Komang ayu. (2017). Hubungan pemberian susu formula dengan kejadian diare pada bayi di uang dahlia RSUD Dr. 11 Soewondo Kendal. Stikes widya Husada Semarang, 68.

Mukarramah, S., Nurdin, S. S. I., & Ahmad, Z. F. (2021). Pengaruh Perawatan Payudara Terhadap Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Postpartum Di Puskesmas Kassi-Kassi, Makassar. Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar, 12(1), 11-16.

Mahdang, P. A., & Ahmad, Z. F. (2021). Pengaruh Sikap, Pengetahuan, dan Fasilitas Perusahaan terhadap Pemberian ASI Ekslusif oleh Pekerja Wanita. Madu: Jurnal Kesehatan, 10(2), 26-33.

Niar Valentine. (2017). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap status gizi bayi 0-6 bulan di wilayah kerja puskesmas raja basa bandar lampung. Universitas Lampung, 42

Nancy Olii, (2019). analisis perbedaan pemberian asi ekslusif dan non ekslusif terhadap perubahan berat badan bayi usia 6-12 bulan di wilayah kerja puskesmas paccerakkang


DOI: http://dx.doi.org/10.31314/mjk.12.2.141-145.2023

Article metrics

Abstract views : 125 | views : 57

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Madu : Jurnal Kesehatan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Publisher : Program Studi D-IV Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Gorontalo