GAGASAN RESTRUKTURISASI KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN PERADABAN HUKUM DI INDONESIA

 Yustika Ardhany

Abstract


This research is motivated by the existence of corruption cases which are increasing every day, thus hindering development in Indonesia. The addition of these corruption cases was accompanied by a loss of public confidence in the Corruption Eradication Commission (KPK) as an independent institution that handles corruption in Indonesia. Based on these problems, the formulation of the problem studied in this study is how is the restructuring of the KPK as an effort to build legal civilization in Indonesia? The research method used is normative legal research with statutory and conceptual approaches. The results of the research show that the existence of various problems within the KPK resulted in the need for restructuring of the independent institution. The restructuring carried out can be started by improving internal or human resources at the KPK itself. Thus, this study concludes that it is necessary to make changes to the substance of the new KPK law.

Keywords


Corruption Eradication Commission; Corruption; Restructuring.

Full Text:

PDF

References


Buku

Azhary, Negara Hukum Indonesia: Analisis Yuridis Normatif Tentang Unsur-Unsurnya (Jakarta: UI Press, 1995).

Firmansyah Arifin, Lembaga Negara dan Sengketa Kewenangan Antar Lembaga Negara (Jakarta: Konsorsium Reformasi Hukum Nasional, 2005).

Rahmawati Sururama dan Rizki Amalia, Pengawasan Pemerintah (Jatinangor: CV Cendekia Press, 2020).

Rimawan Pradiptyo, Dampak Sosial Korupsi (Jakarta: Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK, 2017).

Zainal Arifin Mochtar, Lembaga Negara Independen, (Jakarta: PT Rajagrafindo Per-sada, 2016).

Jurnal

Ahmad Gelora Mahardika dan Addriana Della Nasution, “Politik Hukum Pemben-tukan Lembaga Pemberantasan Korupsi yang Independen dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia”, Prosiding Hukum Tata Negara, (Yogyakarta, 2022), https://law.uii.ac.id/prosiding-2022/ (diakses pada 19 Agustus, 2022).

Anang Zubaidy, “Eksistensi Komisi Pemberantasan Korupsi di Indonesia”, Prosid-ing Hukum Tata Negara, (Yogyakarta, 2022), https://law.uii.ac.id/prosiding-2022/ (diakses pada 19 Agustus, 2022).

Azmi Fendri, “Perbaikan Sistem Hukum Dalam Pembangunan Hukum di Indone-sia”, Jurnal Ilmu Hukum, no. 2 (2011).

Bayu Ariyanto, Susi Dwi Harijanti, dan Mei Susanto, “Menggagas Model Fast-Track Legislation dalam Sistem Pembentukan Undang-Undang di Indonesia”, Jurnal Rechtsvinding, no. 2 (2021).

Eugen Dimant and Guglielmo Tosato, “Causes and Effects of Corruption: What Has Past Decade’s Empirical Research Taught Us? A Survey”, Journal of Economic Surveys, no. 0, (2017).

Hadi, I. (2022). Tinjauan Yuridis Konversi Sempadan Danau Limboto Menjadi Permukiman Bebas Di Kabupaten Gorontalo. Jurnal Al Himayah, 6(1), 44-54.

Suslianto, S., & Hadi, I. (2022). PENERAPAN ASAS TIADA PIDANA TANPA KESALAHAN DALAM KETENTUAN PASAL 78 AYAT (15) UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN. At-Tanwir Law Review, 2(2), 162-172.

Hendi Yogi Prabowo, “To be corrupt or not to be corrupt Understanding the behav-iorial side of corruption in Indonesia”, Journal of Money Laundering Control, no. 3 (2014).

Peraturan Perundang-Undangan

Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menangah Nasional Tahun 2020-2024.

Internet

Chyntia Sami Bhayangkara, 6 Kepala Daerah yang Ditangkap KPK Sepanjang 2022: Terbaru Wali Kota Ambon Dijemput Paksa! https://www.suara.com/news/2022/05/13/175946/6-kepala-daerah-yang-ditangkap-kpk-sepanjang-2022-terbaru-wali-kota-ambon-dijemput-paksa. (diakses pada 9 Agustus 2022).

Irfan Kamil, Ada 552 Penindakan Kasus Korupsi 2021, Potensi Kerugian Negara Rp 29,4 Triliun, https://nasional.kompas.com/read/2022/04/18/12231061/icw-ada-553-penindakan-kasus-korupsi-2021-potensi-kerugian-negara-rp-294#:~:text=Nasional-,ICW%3A%20Ada%20553%20Penindakan%20Kasus%20Korupsi%202021%2C%20Potensi%20Kerugian,Negara%20Rp%2029%2C4%20Triliun&text=JAKARTA%2C%20KOMPAS.com%20%2D%20Indonesia,(APH)%20sepanjang%20tahun%202021. (diakses pada 9 Agustus, 2022).

Irfan Kamil, Survei Litbang Kompas: 48,2 Persen Publik Tak Puas dengan Kiner-ja KPK, 43,7 Puas, https://nasional.kompas.com/read/2022/03/21/08011841/survei-litbang-kompas-482-persen-publik-tak-puas-dengan-kinerja-kpk-437-puas?page=all. (diakses pada 9 Agustus, 2022).

Irfan Kamil, Survei Litbang Kompas: Citra KPK Terendah dalam 5 Tahun Tera-khir, https://nasional.kompas.com/read/2022/08/08/07341611/survei-litbang-kompas-citra-kpk-terendah-dalam-5-tahun-terakhir. (diakses pada 9 Agustus, 2022).

Tatang Guritno, Pelanggaran Etik Pimpinan yang Runtuhkan Integritas Ke-hormatan KPK, https://nasional.kompas.com/read/2021/08/31/12275591/pelanggaran-etik-pimpinan-yang-runtuhkan-integritas-dan-kehormatan-kpk?page=all. (diakses pada 10 Agustus, 2022).

Vika Azkiya Dihni, Tren Kerugian Negara akibat Korupsi Meningkat dalam 5 Ta-hun Terakhir, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/04/19/tren-kerugian-negara-akibat-korupsi-meningkat-dalam-5-tahun-terakhir. (diakses pada 9 Agustus, 2022).


Article metrics

Abstract views : 64 | views : 40

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Jurnal Hukum Egalitaire

Publisher : Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Muhammadiyah Gorontalo