ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN ARAHAN FUNGSI KAWASAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) ALO KABUPATEN GORONTALO (Analysis of The Suitability of Land Use Based on The Direction of The Function of The Area in Alo Basin in Gorontalo District)
Abstract
Keywords: land suitability, directed land functions, alo watershed, gorontalo
Abstrak - Penetapan fungsi kawasan sangat penting guna menjaga kelestarian dan mencegah kerusakan lingkungan, sehingga dapat meningkatan keselamatan, kesejahteraan serta kenyamanan hidup. Kejadian longsor di Kabupaten Gorontalo sebagian dari wilayah DAS Alo yaitu berada di Kecamatan Pulubala dan Kecamatan Tibawa telah menghancurkan 221 buah rumah, 31 buah rumah di antaranya rusak parah, dan korban luka-luka sejumlah 628 orang. Selain itu yang menjadi faktor penyebab longsoran di DAS Alo diantaranya adalah faktor lereng, jenis tanah, curah hujan yang tinggi dan pemanfaatan lahan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memetakan arahan fungsi utama kawasan di DAS Alo berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 837/Kpts/Um/11/1980 (2) Menganalisis kesesuaian penggunaan lahan di DAS Alo berdasarkan arahan fungsi utama kawasan dan menyajikannya dalam bentuk peta. Metode dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah skoring, overlay, dan survey lapangan. Berdasarkan hasil analisis DAS Alo memiliki 4 arahan fungsi kawasan yaitu Arahan fungsi kawasan lindung memilki luas 93.09 ha (0.40%), kawasan penyangga 4970.74 ha (21.13), kawasan budidaya tanaman tahunan 3614,56 ha (15,37%), sedangkan kawasan budidaya tanaman semusim dan pemukiman memilki luas sebasar 14.843,3 ha (63,10%). Sebagian besar pemanfaatan lahan di DAS Alo dikatakan sudah sesuai terhadap arahan fungsi kawasan, dimana lahan sesuai memilki luas 18.566,6 ha atau 79,05 % sedangkan lahan yang tidak sesuai 4.920,7 ha atau 20,95 % dari seluruh wilayah DAS Alo.
Kata kunci: kesesuaian lahan, arahan fungsi lahan, daerah aliran sungai alo, gorontalo
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Asdak C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Badan Informasi Statistik Pekerjaan Umum (BIS PU). 2013. Pusat Pengolahan Data (PUSDATA) Kementrian Pekerjaan Umum Repoblik Indonesia
Herwanto J.E., A. Sudarsono, B.S. Hadi. 2013. Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis Untuk Evaluasi Kemampuan Lahan dan Arahan Penggunaan Lahan Di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Geomedia. Vol.11(1)
J.R. Pahlawan dan Worosuprojo, S. 2013. Kajian Pengelolaan Lahan Sub DAS Secang Kulonprogo Yogyakarta. Jurnal Bumi Indonesia Vol. 2(2)
Kandari A.M., L.O. Safuan dan L.M. Amsil. 2013. Land Suitability Evaluation for Development of Coffee Robusta (Coffea canephora) Based on Climate Data Analysis Using Geographic Information Systems Applications/Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Kopi Robusta (Coffea Canephora) Berdasarkan Analisis Data Iklim Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografi. Jurnal Agroteknos Vol. 3 (1), Hal. 8-13
Khoirunnas. 2011. Penentuan fungsi kawasan dan arahan fungsi pemanfaatan lahan DAS Grompol bagian Hulu di Kabupaten Karanganyar tahun 2010. http://geoenviron.com/2011/04/penentuan-fungsi-kawasan-lahandan.html. (diunduh tanggal 15 maret 2016)
Lihawa F., I.M. Patuti dan Nurfaika. 2014. Sebaran Aspek Keruangan Tipe Longsoran Di Daerah Aliran Sungai Alo Provinsi Gorontalo. Jurnal manusia dan lingkungan Vol. 21(3)
Manik. 2013. Pembuatan Peta Zona Nilai Tanah di Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Kota Payakumbuh. Laporan Tugas Akhir. Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh.
Nugraha S. 2008. Kesesuaian Fungsi Kawasan dengan Pemanfaatan Lahan di DAS Samin. MIIPS Vol. 8(2)
Paimin, I.B Pramono, Purwanto, D.R Indrawati. 2012. Sistem Perencanaan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Konservasi dan Rehabilitasi (P3KR). Bogor, Indonesia.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya.
Rahayu S, Widodo R.H., V. Noordwijk M, Suryadi I dan Verbist B. 2009. Monitoring air di daerah aliran sungai. World Agroforestry Centre - Southeast Asia Regional Office. Bogor, Indonesia.
Siswanto. 2006. Evaluasi Sumber Daya Lahan. UPN Press, Surabaya
Triyono. 2013. Penggunaan ARC. VIEW 3.3 TOOL Untuk Menetapkan Kawasan Hutan Lindung, Penyangga Dan Budidaya Di Kabupaten Tanah Datar. PKPM Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Payakumbuh.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.
Article metrics
Abstract views : 2611 | views : 1618Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 JURNAL SAINS INFORMASI GEOGRAFIS
This work is distributed under the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License .
ISSN (online): 2614-1671
Indexed by : (click on the image)
Publisher:
Program Studi Geografi, Universitas Muhammadiyah Gorontalo
Jl. Prof. Mansoer Pateda, Desa Pentadio Timur, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Indonesia
Email: [email protected]